Secara tradisional, departemen SDM mempunyai keterlibatan yang relatif terbatas dalam kegiatan dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Para manager SDM seringkali hanya berkepentingan terhadap program penetapan staff, memberi program-program pelatihan kerja spesifik atau melaksanakan program penilaian kinerja tahunan (yang hasilnya kadang-kadang disimpan dalam satu arsip dan tidak pernah digunakan). Mereka menfokuskan diri pada kebutuhan jangka pendek, kebutuhan sehari-hari akan SDM.
Dengan semakin pentingnya peran SDM terhadap keberhasialn sebuah perusahaan, para manajer SDM dan departemennya menjadi semakin terlibat dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Mereka menjadi perlu mengetahui kebutuhan bisnis, mau dibawa kemanadan membantu perusahaan memenuhi kebutuhan tersebut. Hal yang lebih umum sekarang ini sesuai dengan pengamatan.
Menghubungkan SDM dengan bisnis adalah peranan yang paling baru dimainkan oleh departemen SDMdan mungkin menjadi yang paling penting .Salah satu kosekwensi peranan ini adalah meningkatkan keterlibatan dalam tujuan-tujuan jangka panjang dan strategis perusahaan. Konsekwensi yang kedua adalah penekanan baru kepada kegiatan-kegiatan jangka panjang selain kegiatan jangka menengah dan jangka pendek yang biasa dilakukan. Dalam tiga jangkauan waktu yang berbeda ini departemen SDM berfungsi pada tiga tingkatan yaitu :
Dengan semakin pentingnya peran SDM terhadap keberhasialn sebuah perusahaan, para manajer SDM dan departemennya menjadi semakin terlibat dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Mereka menjadi perlu mengetahui kebutuhan bisnis, mau dibawa kemanadan membantu perusahaan memenuhi kebutuhan tersebut. Hal yang lebih umum sekarang ini sesuai dengan pengamatan.
Menghubungkan SDM dengan bisnis adalah peranan yang paling baru dimainkan oleh departemen SDMdan mungkin menjadi yang paling penting .Salah satu kosekwensi peranan ini adalah meningkatkan keterlibatan dalam tujuan-tujuan jangka panjang dan strategis perusahaan. Konsekwensi yang kedua adalah penekanan baru kepada kegiatan-kegiatan jangka panjang selain kegiatan jangka menengah dan jangka pendek yang biasa dilakukan. Dalam tiga jangkauan waktu yang berbeda ini departemen SDM berfungsi pada tiga tingkatan yaitu :
Tingkat Operasional
Pada tingkat operasional (jangka pendek) departemen SDM membuat perencanaan penetapan staf dan penerimaan tenaga kerja, membangun system pemantauan harian, mengelola program upah dan gaji, mengelola paket-paket tunjangan, membangun system penilaian tahunan atau yang berjangka panjang,dan membangun system pengawasan harian. Departemen SDM juga memberikan pelatihan mengenai keakhlian-keakhlian khusus dan pelatihan sambil bekerja, menyelaraskan pekerja dengan pekerjaan tertentu dan merencanakan peningkatan karier.
Tatkala departemen SDM mulai berperan dalam kegiatan-kegiatan bisnis, kegiatan SDM pada kegiatan operasional juga dihubungkan dengan bisnis. Contohnya program-program pelatihan dirancang secara eksplisit untuk memberi pekerja tertentu keakhlian yang dibutuhkan oleh bisnis.
Pada tingkat operasional (jangka pendek) departemen SDM membuat perencanaan penetapan staf dan penerimaan tenaga kerja, membangun system pemantauan harian, mengelola program upah dan gaji, mengelola paket-paket tunjangan, membangun system penilaian tahunan atau yang berjangka panjang,dan membangun system pengawasan harian. Departemen SDM juga memberikan pelatihan mengenai keakhlian-keakhlian khusus dan pelatihan sambil bekerja, menyelaraskan pekerja dengan pekerjaan tertentu dan merencanakan peningkatan karier.
Tatkala departemen SDM mulai berperan dalam kegiatan-kegiatan bisnis, kegiatan SDM pada kegiatan operasional juga dihubungkan dengan bisnis. Contohnya program-program pelatihan dirancang secara eksplisit untuk memberi pekerja tertentu keakhlian yang dibutuhkan oleh bisnis.
Tingkat manajerial
Pada tingkat manjerial ( jangka menengah) departemen SDM mengesahkan kriteria pemilihan pekerja, mengembangkan program pemasaran, penerimaan tenaga kerja, menciptakan pasar,
Menetapkan program kompensasi lima tahunan untuk para pekerja, dan menetapkan paket-paket tunjangan. Departemen SDM juga menciptakan system yang menghubungkan kondisi ketenagakejaan saat ini dengan potensi bisnis dimasa datang. Departemen SDM juga menetapkan pusat-pusat penilaian, menciptakan program pengembangan untuk manajemen secara umum. Berpartisipasi dalam pengembangan organisasi, membina pengembangan diri, mengidentifikasi jenjang karier dan mengembangkan jasa pengembangan diri.
Walaupun kegiatan ini dapat dilaksanakan departemen SDM bila dilaksanakan dalam sebuah departemen SDM yang dihubungkan dengan bisnis perusahaan kegiatan ini akan terdiri dari 3 karakteristik yaitu :
Proses Formulasinya berbeda,contohnya sebelum menentukan pusat penilaian, departemen SDM akan memulai penilaian apa yang dibutuhkan perusahaan, mengidentifikasi pemimpin dan manajer yang dibutuhkan untuk mengendalikan bisnia sampai berhasil.
Isi kegiatan SDM mewakili pandangan seluruh pekerja, manajer dan bukan manajer, para pekerja diluar dan didalam departemen SDM.
Proses implementasi yang sangat interaktif, para manajer SDM bekerja secar erat dengan manajer dari bidang-bidang lain .
Pada tingkat manjerial ( jangka menengah) departemen SDM mengesahkan kriteria pemilihan pekerja, mengembangkan program pemasaran, penerimaan tenaga kerja, menciptakan pasar,
Menetapkan program kompensasi lima tahunan untuk para pekerja, dan menetapkan paket-paket tunjangan. Departemen SDM juga menciptakan system yang menghubungkan kondisi ketenagakejaan saat ini dengan potensi bisnis dimasa datang. Departemen SDM juga menetapkan pusat-pusat penilaian, menciptakan program pengembangan untuk manajemen secara umum. Berpartisipasi dalam pengembangan organisasi, membina pengembangan diri, mengidentifikasi jenjang karier dan mengembangkan jasa pengembangan diri.
Walaupun kegiatan ini dapat dilaksanakan departemen SDM bila dilaksanakan dalam sebuah departemen SDM yang dihubungkan dengan bisnis perusahaan kegiatan ini akan terdiri dari 3 karakteristik yaitu :
Proses Formulasinya berbeda,contohnya sebelum menentukan pusat penilaian, departemen SDM akan memulai penilaian apa yang dibutuhkan perusahaan, mengidentifikasi pemimpin dan manajer yang dibutuhkan untuk mengendalikan bisnia sampai berhasil.
Isi kegiatan SDM mewakili pandangan seluruh pekerja, manajer dan bukan manajer, para pekerja diluar dan didalam departemen SDM.
Proses implementasi yang sangat interaktif, para manajer SDM bekerja secar erat dengan manajer dari bidang-bidang lain .
Tingkat Strategis
Pada tingkat strategis (jangka panjang) departemen SDM terlibat dalam keputusan-keputusan yang lebih luas yang memberikan arah dan visi keseluruhan bagi perusahaan.Menjadi mitra strategis berarti memahami arah bisnis perusahaan, termasuk produk apa yang akan dihasilkan, apa yang mampu dilakukan, siapa konsumen perusahaan dan bagaimana perusahaan memposisikan diri secara kompetitif dipasar.
Dengan berperan sebagai mitra strategis bisnis departemen SDM dapat memberikan nilai yang nyata kepada manajemen puncak. Pada waktu lampau departemen SDM adalah yang paling terakhir mengetahui sesuatu. Proses menghubungkan SDM kepada kebutuhan perusahaan yang lebih luas dan berjangka panjang adalah inti manajemen SDM yang strategik.
Biasanya kebutuhan strategis bisnis timbul dari keputusan-keputusan seperti produk dan jasa apa yang dihasilkan dan apa yang menjadi dasar untuk bersaing, kualitas, biaya dan inovasi atau untuk tujuan-tujuan kelangsungan hidup, pertumbuhan, adaptabilitas, profitabilitas. Karena berkaitan formulasi dan implementasi strategis perusahaan, keputusan-keputusan ini mencerminkan karakteristik lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan internal menyangkut sifat bisnis,tujuandan nilai yang dimiliki manajemen puncak, ukuran prusahaan, tingkat keuntungan yang diharapkan serta tekhnologi struktur dan siklus hidup bisnis.
Karakteristik lingkungan eksternal perusahaan yang mempengaruhi strtegis bisnis perusahaan mencakup dasar dimenangkan pertempuran kompetitif diindustri misalnya biaya, kualitas, inovasi, siklus hidup industri, permasalahan, permasalahan sosial, hukum, dan politis, kondisi-kondisi ekonomi, ruang lingkup indusri, permasalahan sosial, hukum dan politis,kondisi ekonomi, ruang lingkup dan tingkat kompetensi, pasar tenaga kerja dan konsumen.
Secara bersama-sama, aspek-aspek lingkungan ini, mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan strategis yang lebih luas, berjangka panjang dan bahkan mempengaruhi pernyataan misi perusahaan. Pada gilirannya pernyataan aspirasi perusahaan pada intinya, filosofi SDMnya yang menunjukkan bagaimana perusahaan akan mengelola SDMnya, berhubungan erat dengan pernyataan misinya.
Seringkali, pernyataan misi terletak pada proses dimana pernyataan misi ini SDM diciptakan dalam suatu proses yang mempunyai tingkat partisipatif yang tinggi, yakni dimana semua pekerja ,para manajer lini, dan staf SDM terlibat didalamnya,dan dimana pernyataan misi itu diciptakan. Jika pernyataan misi SDM diciptakan dalam suatu proses yang mempunyai tingkat partisipatif yang tinggi yakni semua pekerja ,parta manajer memberikan kejelasan, pemahaman dan komitmen maka hasil akhirnya bukanlah semata-mata sepotong ketrtas tetapi suatu atmosfir kemitraan baru didalam perusahaan.
Semua yang terlibat mempunyai dasar yang mereka ciptakan bersama, dimana mereka dapat mengevaluasi sifat dan kualitas praktek yang mereka kembangkan. Pernyataan misi seprti ini menjadi dasar saling pengertian dan kerjasama. Pernyataan misi seperti ini menjadi dasr saling pengertian dan kerjasama. Pernyataan misi seperti ini menjadi dasar saling pengertian dan kerjasama.Pernyataan misi seperti ini membuat perusahaan mampu mengembangkan konsistensi yang dibutuhkan dalam filosofi kebijakan dan praktek SDM. Konsistensi ini pada gilirannya akan membuat manajemen SDM memiliki pengaruh yang positif terhadap semua keputusan perusahaan.
Pada tingkat strategis (jangka panjang) departemen SDM terlibat dalam keputusan-keputusan yang lebih luas yang memberikan arah dan visi keseluruhan bagi perusahaan.Menjadi mitra strategis berarti memahami arah bisnis perusahaan, termasuk produk apa yang akan dihasilkan, apa yang mampu dilakukan, siapa konsumen perusahaan dan bagaimana perusahaan memposisikan diri secara kompetitif dipasar.
Dengan berperan sebagai mitra strategis bisnis departemen SDM dapat memberikan nilai yang nyata kepada manajemen puncak. Pada waktu lampau departemen SDM adalah yang paling terakhir mengetahui sesuatu. Proses menghubungkan SDM kepada kebutuhan perusahaan yang lebih luas dan berjangka panjang adalah inti manajemen SDM yang strategik.
Biasanya kebutuhan strategis bisnis timbul dari keputusan-keputusan seperti produk dan jasa apa yang dihasilkan dan apa yang menjadi dasar untuk bersaing, kualitas, biaya dan inovasi atau untuk tujuan-tujuan kelangsungan hidup, pertumbuhan, adaptabilitas, profitabilitas. Karena berkaitan formulasi dan implementasi strategis perusahaan, keputusan-keputusan ini mencerminkan karakteristik lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Lingkungan internal menyangkut sifat bisnis,tujuandan nilai yang dimiliki manajemen puncak, ukuran prusahaan, tingkat keuntungan yang diharapkan serta tekhnologi struktur dan siklus hidup bisnis.
Karakteristik lingkungan eksternal perusahaan yang mempengaruhi strtegis bisnis perusahaan mencakup dasar dimenangkan pertempuran kompetitif diindustri misalnya biaya, kualitas, inovasi, siklus hidup industri, permasalahan, permasalahan sosial, hukum, dan politis, kondisi-kondisi ekonomi, ruang lingkup indusri, permasalahan sosial, hukum dan politis,kondisi ekonomi, ruang lingkup dan tingkat kompetensi, pasar tenaga kerja dan konsumen.
Secara bersama-sama, aspek-aspek lingkungan ini, mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan strategis yang lebih luas, berjangka panjang dan bahkan mempengaruhi pernyataan misi perusahaan. Pada gilirannya pernyataan aspirasi perusahaan pada intinya, filosofi SDMnya yang menunjukkan bagaimana perusahaan akan mengelola SDMnya, berhubungan erat dengan pernyataan misinya.
Seringkali, pernyataan misi terletak pada proses dimana pernyataan misi ini SDM diciptakan dalam suatu proses yang mempunyai tingkat partisipatif yang tinggi, yakni dimana semua pekerja ,para manajer lini, dan staf SDM terlibat didalamnya,dan dimana pernyataan misi itu diciptakan. Jika pernyataan misi SDM diciptakan dalam suatu proses yang mempunyai tingkat partisipatif yang tinggi yakni semua pekerja ,parta manajer memberikan kejelasan, pemahaman dan komitmen maka hasil akhirnya bukanlah semata-mata sepotong ketrtas tetapi suatu atmosfir kemitraan baru didalam perusahaan.
Semua yang terlibat mempunyai dasar yang mereka ciptakan bersama, dimana mereka dapat mengevaluasi sifat dan kualitas praktek yang mereka kembangkan. Pernyataan misi seprti ini menjadi dasar saling pengertian dan kerjasama. Pernyataan misi seperti ini menjadi dasr saling pengertian dan kerjasama. Pernyataan misi seperti ini menjadi dasar saling pengertian dan kerjasama.Pernyataan misi seperti ini membuat perusahaan mampu mengembangkan konsistensi yang dibutuhkan dalam filosofi kebijakan dan praktek SDM. Konsistensi ini pada gilirannya akan membuat manajemen SDM memiliki pengaruh yang positif terhadap semua keputusan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar