Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerjasama yang saling memberikan kepuasan.Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta terpenuhinya kebutuhan karyawan dengan prinsip menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan.
Metode-metode pengintegrasian yang kita kenal adalah :
- Hubungan Antar manusia (Human Relations)
Hubungan antar manusia adalah hubungan kemanusiaan yang harmonis, tercipta atas dasar kesadaran dan kesediaan melebur keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama.
- Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.Edwin B Flippo mendefinisikan Motivasi sebagai suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Peterson dan Plowman mengatakan bahwa orang mau bekerja karena factor-faktor berikut :
- The Desire to live (keinginan untuk hidup)
- The Desire for Position (keinginan untuk suatu posisi)
- The Desire for Power(keinginan akan kekuasaan)
- The Desire For Recognation(keinginan akan pengakuan)
Tujuan motivasi adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
- Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
- Memepertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
- Meningkatkan kedisiplinan karyawan
- Mengefektifkan pengadaan karyawan.
- Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
- Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
- Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
- Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
- Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
Asas-asas Motivasi
- Asas Mengikutsertakan
- Asas Komunikasi
- Asas Pengakuan
- Asas Wewenang yang Didelegasikan
- Asas Perhatian Timbal balik
Model –Model Motivasi ada tiga, yaitu :
- Model Tradisional, yaitu dengan memberikan Insentif sebagai motivasi.
- Model Hubungan Manusia, yaitu dengan memenuhi kebutuhan social disamping insentif (kebutuhan materil dan nonmaterial)
- Model Sumber Daya Manusia, yaitu dengan memberikan motivasi tidak hanya berupa uang/barang atau keinginan akan kepuasan tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.Menurut model ini, motivasi dilakukan dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang luas bagi mereka untuk mengambil kebijakan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
- Leadership (Kepemimpinan)
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya,mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi.Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Gaya Kepemimpinan menurut Drs.Malayu Hasibuan, Yaitu :
- Kepemimpinan Otoriter
Adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sentralisasi wewenang.Pengambilan keputusan dan kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pimpinan.
- Kepemimpinan Partisipatif
Adalah jika kepemimpinan dilakukan dengan cara persuasive, menciptakan kerjasama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi bawahan.
- Kepemimpinan Delegatif
Apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap.Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan lebih leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya.
Ada satu gaya kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard yaitu Kepemimpinan Situasional yang focusnya terletak pada perilaku pemimpin dan anggota/pengikut dalam kelompokdan situasiyang variatif.
Gaya Pengambilan Keputusan
- Gaya Otoratif , diterapkan pada situasi ketika manajer memiliki pengalaman dan informasi untuk menghasilkan konklusi, sementara pengikut tidak memiliki kemampuan, kesediaan, dan keyakinan untuk memecahkan masalah
- Gaya Konsultatif, adalah strategi yang tepat apabila manajer mengenali pengikut juga memiliki beberapa pengalaman dan pengetahuan tentang masalah dan bersedia memecahkan masalah meskipun belum mampu.(hanya mendengarkan masukan pengikut)
- Gaya Fasilitatif, merupakan upaya kooperatif yaitu manajer dan pengikut bekerjasama mencapai suatu keputusan bersama.(pengikut yang mampu diikut sertakan dalam pengambilan keputusan)
- Gaya Delegatif, Digunakan terhadap pengikut yang memiliki tingkat kesiapan yang memiliki pengalaman dan informasi yang diperlukan untuk keputusan atau rekomendasi yang layak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar